Identitasmu...

Jumat, 17 Mei 2013

Ketika Artis direkrut partai politik

Rekrut Caleg Artis, Partai Bak 'Bujang Lapuk'

Danu Damarjati - detikNews
[imagetag]
  Jakarta - Bagi Lembaga Pemilih Indonesia (LPI), banyaknya caleg
artis yang direkrut parpol menunjukkan ketidakberdayaan parpol
menarik pemilih. Parpol diibaratkan seperti 'bujang lapuk' yang
sembarang meminang tokoh dengan tujuan mendongkrak perolehan
suara.
"Partai seperti itu seperti bujang lapuk, mengambil cara gampang
tokoh yang bisa dijual, yaitu merekrut artis," ujar Direktur LPI Boni
Hargens dalam paparannya di Galeri Cafe, Jl Cikini Raya, Minggu
(5/4/2013).
Merekrut artis sebagai caleg, kata Boni tidak melanggar aturan. Tapi
parpol harus memastikan artis yang dipilih memiliki kompetensi untuk
mengerjakan tugas sebagai anggota DPR.
Menurutnya, arena parlemen bukan lagi untuk tempat belajar
melainkan untuk langsung berpraktek. "Menjadi politisi itu harus ada
standar kemampuan legislasi, penganggaran uang negara, dan juga
kemampuan lobi-lobi politik," ucap Hargens.
Kebanyakan artis dinilai tidak punya kemampuan secara politik.
Bahkan kebanyakan tidak lulus sarjana. Mustinya ada mekanisme
khusus dari parpol untuk meningkatkan kemampuan para artis yang
akan duduk di Senayan.
Ketua DPP Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya menanggapi soal
fenomena caleg artis ini. Dirinya menyatakan, hanya ada lima artis
yang menjadi caleg di partainya.
Soal caleg dari kalangan atlet yang kebanyakan tidak berpendidikan
tinggi, Riefky menegaskan mereka telah berjasa mengharumkan
Indonesia di kancah internasional.
"Begitu juga caleg atlet, ada 15 orang lebih. Mereka pernah
memperjuangkan nama merah putih di dunia. Kita beri support ," tutur
Riefky.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar