Identitasmu...

Rabu, 10 April 2013

Daftar Bumn Yang Mencapai Kinerja Terbaik

DAFTAR BUMN DI INDONESIA, 5 TERBURUK DAN 10 TERBAIK

DEFINISI BUMN
Menurut Undang-undang Nomer 19 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara, definisi BUMN adalah :
·         Badan Usaha Milik Negara, yang selanjutnya disebut BUMN, adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan.
·         Perusahaan Perseroan, yang selanjutnya disebut Persero, adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit 51% (lima puluh satu persen) sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia yang tujuan utamanya mengejar keuntungan.
·         Perusahaan Perseroan Terbuka, yang selanjutnya disebut Persero Terbuka, adalah Persero yang modal dan jumlah pemegang sahamnya memenuhi kriteria tertentu atau Persero yang melakukan penawaran umum sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
·         Perusahaan Umum, yang selanjutnya disebut Perum, adalah BUMN yang seluruh modalnya dimiliki negara dan tidak terbagi atas saham, yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan sekaligus mengejar keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan.
BUMN berdasarkan sektornya, dibagi menjadi 13 yaitu :
1.    Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
Perum Perhutani(Persero)
Perum Prasarana Perikanan Samudera
PT Inhutani I(Persero)
PT Inhutani II (Persero)
PT Inhutani III (Persero)
PT Inhutani IV (Persero)
PT Inhutani V (Persero)
PT Perikanan Nusantara(Persero)
PT Perkebunan Nusantara I (Persero)
PT Perkebunan Nusantara II (Persero)
PT Perkebunan Nusantara III (Persero)
PT Perkebunan Nusantara IV (Persero)
PT Perkebunan Nusantara V (Persero)
PT Perkebunan Nusantara VI (Persero)
PT Perkebunan Nusantara VII (Persero)
PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero)
PT Perkebunan Nusantara IX (Persero)
PT Perkebunan Nusantara X (Persero)
PT Perkebunan Nusantara XI (Persero)
PT Perkebunan Nusantara XII (Persero)
PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero)
PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
PT Pertani (Persero)
PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
PT Sang Hyang Seri (Persero)
3.    Industri Pengolahan
Perum Percetakan Negara Indonesia
Perum Percetakan Uang Republik Indonesia
PT Balai Pustaka (Persero)
PT Barata Indonesia (Persero)
PT Batan Teknologi (Persero)
PT Bio Farma (Persero)
PT Boma Bisma Indra (Persero)
PT Cambrics Primissima (Persero)
PT Dahana (Persero)
PT Dirgantara Indonesia (Persero)
PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero)
PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero)
PT Garam (Persero)
PT Indofarma (Persero) Tbk
PT Industri Gelas (Persero)
PT Industri Kapal Indonesia (Persero)
PT Industri Kereta Api (Persero)
PT Industri Sandang Nusantara (Persero)
PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)
PT Kertas Kraft Aceh (Persero)
PT Kertas Leces (Persero)
PT Kimia Farma (Persero) Tbk
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk
PT LEN Industri (Persero)
PT PAL Indonesia (Persero)
PT Pindad (Persero)
PT Pradnya Paramita (Persero)
PT Pupuk Indonesia Holding Company (Persero)
PT Semen Baturaja (Persero)
PT Semen Gresik (Persero) Tbk
PT Semen Kupang (Persero)
4.    Pengadaan Listrik, Gas, Uap/Air Panas dan Udara Dingin
PT Perusahaan Gas Negara (Persero)Tbk
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
5.    Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, dan Daur Ulang, Pembuangan Pembersihan Limbah dan Sampah
Perum Jasa Tirta I
Perum Jasa Tirta II
7.    Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Motor
Perum Bulog
PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero)
PT PP Berdikari (Persero)
PT Sarinah (Persero)
8.    Transportasi dan Pergudangan
Perum DAMRI
Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta 
PT Angkasa Pura I (Persero)
PT Angkasa Pura II (Persero)
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
PT Bhanda Ghara Reksa (Persero)
PT Djakarta Lloyd (Persero)
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk
PT Jasa Marga (Persero) Tbk
PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero)
PT Kawasan Industri Makasar (Persero)
PT Kawasan Industri Medan (Persero)
PT Kawasan Industri Wijaya Kusuma (Persero)
PT Kereta Api Indonesia (Persero)
PT Merpati Nusantara Airlines (Persero)
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)
PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)
PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero)
PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero)
PT Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam(Persero)
PT Pos Indonesia (Persero)
PT Varuna Tirta Prakasya (Persero)
9.    Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
PT Hotel Indonesia Natour (Persero)
11. Jasa Keuangan dan Asuransi
Beberapa BUMN yang diduga memiliki kinerja yang buruk.

Jaringnews.com  melaporkan (25/10/11) adanya rencana Kementerian Badan Usaha Milik Negara untuk menurunkan pangkat tujuh BUMN yang berkinerja buruk. Mereka akan ditransformasikan menjadi anak usaha oleh perusahaan milik negara lainnya. Rencana tersebut sejalan dengan keinginan beberapa BUMN yang ingin mendirikan anak perusahaan. Hanya saja BUMN mendirikan anak perusahaan sendiri, maka akan mempersulit fungsi kontrolnya. Solusinya, mentransformasi BUMN yang 'tidak beruntung' atu tidak baik kinerjanya. Berita tersebut menyebutkan 5 BUMN yang dianggap kinerjanya buruk. BUMN tersebut adalah:
1.    PT Energy Management Indonesia
2.    Perum Produksi Film Negara
3.    PT Pradnya Paramitha
4.    PT Balai Pustaka
5.    PT Survei Udara Penas.
Adapun BUMN yang bakal mengadopsi mereka adalah  PT Adhikarya (Persero) Tbk, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, dan Angkasa Pura I.

Ini Dia 10 BUMN Penyetor Dividen Terbanyak di 2013
Sementara itu, (27/9/2012) detikfinance.com melaporkan 10 BUMN yang dianggap berkinerja baik. Ke -10 BUMN tersebut mengemban berat karena menjadi tumpuan target RAPBN 2012.
Pemerintah dalam RAPBN 2013 menargetkan penerimaan negara dari dividen BUMN senilai Rp 32,64 triliun. Sebesar Rp 25,53 triliun (78,22 persen)  berasal dari 10 BUMN yang dianggap baik tersebut..
BUMN yangmenjadi tumpuan APBN 2013 itu adalah:

1. PT Pertamina (Persero)

Pertamina pada tahun anggaran 2013 harus menyetorkan dividen sebesar Rp 9,4 triliun ke kas negara atau naik dari setoran dividen tahun lalu sebesar Rp 7,4 triliun. Namun target setoran Pertamina diperkirakan hanya terpenuhi Rp 8 triliun karena aktivitas yang tidak bisa diprediksi dari anak perusahaan dan juga akibat pengaruh fluktuasi harga minyak dunia.

2. PT PLN (Persero)


PLN pada tahun anggaran 2013 harus menyetorkan dividen sebesar Rp 4,37 triliun ke kas negara. Namun target setoran PLN ke kas negara diperkirakan hanya tercapai Rp 2,9 triliun karena merosotnya laba PLN di semester I tahun 2012 sebesar Rp 30 miliar serta sulitnya mencapai target laba hingga akhir tahun yang senilai Rp 12 triliun (diperkirakan hanya tercapai Rp 5,8 triliun).

3. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI)

BRI pada tahun anggaran 2013 harus menyetorkan dividen sebesar Rp 2,46 triliun ke kas negara. Namun target setoran ini bisa diturunkan lagi untuk menjaga rasio kecukupan modal (CAR) serta memberikan prioritas pendanaan terhadap proyek infrastruktur strategis nasional sehingga target setoran dividen bisa ditekan menjadi Rp 1,96 triliun atau 20 persen dari RKAP. 


4. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM)

Telkom pada tahun anggaran 2013 harus menyetorkan dividen sebesar Rp 2,31 triliun ke kas negara atau sebesar 35 persen dari RKAP tahun 2013.

5. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)

Bank Mandiri pada tahun anggaran 2013 harus menyetorkan dividen sebesar Rp 2,11 triliun ke kas negara. Namun target setoran ini bisa diturunkan untuk menjaga rasio kecukupan modal (CAR) serta memberikan prioritas pendanaan terhadap infrastruktur strategis nasional sehingga target setoran dividen bisa ditekan menjadi Rp 1,68 triliun.

6. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN)

PGN pada tahun anggaran 2013 harus menyetorkan dividen sebesar Rp 1,36 triliun ke kas negara. Target ini bisa dinaikkan hingga 50 persen dari RKAP seiring meroketnya harga jual gas menjadi Rp 1,94 triliun. Tetapi tetap harus mempertimbangkan rencana investasi perseroan ke depan.

7. PT Pupuk Indonesia Holding Company (PHIC) (Pesero)

PHIC atau dulunya PT Pupuk Sriwijaya pada tahun anggaran 2013 harus menyetorkan dividen sebesar Rp 1,10 triliun ke kas negara atau sebesar 30 persen dari RKAP tahun 2013.

8. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI)

BNI pada tahun anggaran 2013 harus menyetorkan dividen sebesar Rp 1 triliun ke kas negara. Namun target setoran ini bisa diturunkan untuk menjaga rasio kecupan modal (CAR) serta memberikan prioritas pendanaan terhadap infrastruktur strategis nasional sehingga target setoran dividen bisa ditekan menjadi Rp 803,97 miliar

9. PT Semen Gresik Tbk (SMGR)

Semen Gresik pada tahun anggaran 2013 harus menyetorkan dividen sebesar Rp 704,11 miliar ke kas negara atau sebesar 30 persen dari RKAP tahun 2013.

10. PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA)

PTBA pada tahun anggaran 2013 harus menyetorkan  dividen sebesar Rp 692,21 miliar ke kas negara. Target ini bisa dinaikkan hingga 40 persen dari RKAP menjadi Rp 922,94 miliar. Namun perlu juga diperhatikan potensi penurunan pendapatan akibat penerapan UU minerba dan rencana investasi perseroan.

Referensi:
http://www.bumn.go.id/daftar-bumn/
http://finance.detik.com/read/2012/09/27/074043/2039062/4/11/ini-dia-10-bumn-penyetor-dividen-terbanyak-di-2013f991104topnews#bigpic
http://m.pikiran-rakyat.com/node/170366
http://bunda-bisa.blogspot.com/2013/03/daftar-bumn-di-indonesia-5-terburuk-dan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar